Nama ALLAH dalam ALKITAB


Bagi anda Kaum Nasrani yang masih ragu untuk memeluk ISLAM terkadang menyandarkan alasan anda pada informasi yang salah bahwasanya ALLAH,Tuhan yang KepadaNya kami menyembah Sujud, dan Tuhan Yang disembah oleh MUSA bukanlah Tuhan yang SAMA. Informasi yang menyesatkan anda itu mengatakan, ALLAH yang kami sembah, sebenarnya adalah nama “dewa air” atau “dewa bulan” atau dewa-dewi patung dalam kebudayaan ARAB kuno. Mereka yang terpengaruh dengan informasi yang salah ini seringkali mengejek nama Tuhan kami, Tuhan Yang Esa ini, sebenarnya dengan ejekan kepada Tuhan mereka sendiri. Yang menjadi dasar mereka adalah buku-buku orientalis yang mereka kutip sepenggal-sepenggal dan lepas dari konteks.

Maka saya pun akan membuktikan berdasarkan inskripsi-inskripsi kuno yang ditemukan di Kuntilet Ajrud, di sekitar Nablus sekarang( Anda bisa baca di situs Archeologynya di http://www.biblelandpictures.com)Dimana daerah tersebut nama YHWH, nama Tuhan dalam ALKITAB anda, pun pernah dipuja bersama-sama dewi kesuburan Asyera. Salah satu bunyi inksripsi Kuntilet Ajrud, seperti disebut Andrew D. Clarke dan Bruce W. Winters (ed.), One God, One Lord; Christianity in a world of religious Pluralism, dalam bahasa Ibrani:

Birkatekem le-Yahweh syomron we le ‘asyeratah
Yakni – Aku memberkati engkau demi Yahwe dari Samaria dan demi Asyera. (2)

Dengan fakta di atas, apakah anda dapat mengatakan jangan menggunakan nama Yahweh karena nama ini sekutu Asyera, dewi kesuburan Palestina? Biasanya argumentasi ini dijawab oleh mereka, bahwa semua yang saya kemukakan itu tidak perlu ditanggapi karena tidak berdasar pada Alkitab. Ya, maksud mereka adalah saya tidak perlu mengutip data-data arkeologi dalam berargumentasi, kecuali hanya berdasarkan ayat-ayat Alkitab.

Nah, di sinilah terbukti ketidakadilan kaum penentang “Allah” dengan amat jelas! Mengapa? Sebab umat Islam tentu saja boleh bertanya balik, “Apakah Allah sebagai dewa air itu ada dalam Alquran?” Lalu, umat Islam pun mengajak untuk berargumentasi dan berdebat tanpa bukti sejarah. Cukup dengan ayat-ayat Al-Quran saja. Kalau begitu, jelas tidak ada sepotong ayat pun dalam Alquran yang menyebut Allah sebagai dewa air. Menurut Alquran, Allah adalah Pencipta langit dan bumi (Q.surah al-Jatsiyah 45:22, “Wa khalaqa Allah as-samawati wa al-ardh”).

Begitu juga, siapakah Allah itu bagi umat Kristen Arab? “Allah” – demikian menurut Buthros ‘Abd al-Malik, dalam Qamus al-Kitab al-Muqaddas,(Terj.Kamus Perjanjian baru) – adalah “nama dari Ilah (sembahan) yang menciptakan segala yang ada” (hadza al-llah khalaq al-jami’ al-kainat). (3)

Mengapa mereka menuduh bahwa Allah adalah “dewa air” atau”dewa bulan” berdasarkan sumber-sumber tulisan yang bukan Alquran, sementara mereka menolak data yang telah dikemukakan tentang penyimpangan nama Yahwe, karena tidak ada dalam Alkitab?

Oleh karena itu, saya menyarankan agar belajar lebih banyak tentang sejarah kekristenan di Timur Tengah, tempat agama nasrani bermula dan berkembang. Peranan filologi (ilmu perbandingan bahasa) juga sangat penting dalam memperkaya kajian ini, sebelum mereka begitu bersemangat menyebarkan pendapat yang jelas-jelas tidak ilmiah.

KATA ALLAH DAN PADANANNYA DALAM BAHASA IBRANI DAN ARAMI

Dalam menilai kata Allah, kita harus memahami bahwa kata itu serumpun dengan kata-kata bahasa Semitik yang lebih tua (yang dipakai di Timur Tengah: Ibrani dan Arami). Kata Allah itu cognate dengan kata Ibrani: El, Eloah, Elohim; dan kata Arami Elah, Alaha, yang semuanya terdapat dalam Perjanjian Lama ataupun dalam Targum (komentar-komentar Taurat dalam bahasa Arami yang lazim dibaca mulai dari zaman sebelum Al-Masih, zaman Nabiullah Isa hingga hari ini).

Saya akan berikan bukti bahwa dalam bahasa Arami..bahasa Yesus

Perlu anda ketahui, sebagian kecil Kitab Perjanjian Lama juga ditulis dalam bahasa Arami, yakni beberapa pasal Kitab Ezra dan juga beberapa pasal dari Daniel. Marilah kita baca dan cermati ayat-ayat yang menggunakan kata elah di bawah ini:

“Be Shum Elah Yisra’el …”

Daniel 5 : 1, “Demi Nama Allah Israel.”

“…di Elahekon hu Elah Elahin, umara Malekin

Daniel 2:47, “Sesungguhnya Elah-mu itu elah yang mengatasi segala elah dan berkuasa atas para raja.

Sedangkan bentuk Ibrani yang dekat dengan istilah Arami elah dan Arab ilah, al-ilah dan Allah adalah sebutan eloah, misalnya disebutkan:

“Eloah mi-Teman yavo we Qadosh me-Har Paran, Selah”

Yaitu Habakuk 3 : 3, yang berarti:

“Eloah akan datang dari negeri Teman, dan Yang Mahakudus dari pergunungan Paran, Sela.”

Tetapi argumentasi ini pun segera ditanggapi dengan traktat mereka. Menurut mereka, istilah el, elohim, eloah (Ibrani) dan elah, alaha (Arami/Syriac) tidak sejajar dengan istilah Arab Allah berasal dari ilah (God, sembahan). Dengan awalan kata sandang di depannya Al (Inggris: the), makna the god, “sembahan yang itu”. Maksudnya sembahan atau ilah yang benar.

“Laa ilaha ilallah”. Tidak ada ilah selain Allah. Allah adalah satu-satunya ilah. Ungkapan Laa ilaha ilallah ini, dijumpai pula dalam Alkitab terjemahan Bahasa Arab, 1 Korintus 8 : 4-6 berbunyi :

“… wa’an Laa ilaha ilallah al-ahad, …faa lana ilahu wahidu wa huwa al-Abu iladzi minhu kullu sya’in wa ilahi narji’u, wa huwa rabbu wahidu ..”
Yakni maksudnya :

Dan sesungguhnya tidak ada ilah selain Allah, Yang Mahaesa … dan bagi kita hanya ada satu ilah/sembahan yaitu Bapa, yang dari-Nya berasal segala sesuatu dan kepada-Nya kita akan kembali..(5)

Mereka begitu entengnya menanggapi hal ini. Menurut brosur mereka, istilah ‘Allah’ memang ada dalam Alkitab berbahasa Ibrani, tetapi artinya “sumpah” (1 Raj. 8:31; II Taw. 6:22). Demikian pula kata elohim, eloah, elah berasal dari akar kata tertentu. Menurut C.L. Schofield, istilah elah berasal dari akar kata el (Yang Maha kuat) dan alah (sumpah):

“to swear, to bind oneself by an oath, so implifying faithfullness.” (6)

Jadi, di hadapan hadirat El (Yang Maha kuat) seseorang mengikat sumpah (alah). Dari kata El dan alah ini, kemudian terbentuklah kata elah. Sedangkan bentuk elohim, dengan akhiran im menunjukkan jamak untuk menekankan kebesaran (pluralis maestaticus). Oleh para pujangga gereja kata tersebut ditafsirkan secara alegoris sebagai bukti dari sifat ketritunggalan Allah. Karena itu, sangat gegabah untuk menolak fakta keserumpunan antara Arab dengan bahasa Ibrani dan Aram, hanya dengan argumentasi dangkal seperti ini.

Kata alah (dengan satu “l”) memang ada dalam bahasa Ibrani yang berarti “sumpah, kutuk”. Berbeda dengan bahasa Arab allah (dengan dua huruf “L”). Dua huruf “l” (lam) yang dalam istilah Allah menunjukkan asal-usulnya dari kata sandang Al (the) dan ilah (god) seperti dikemukakan di atas. (7)

ISTILAH ALLAH DI LINGKUNGAN KRISTIAN SYRIA PRA-ISLAM

Seperti istilah Yahweh pernah dipuja secara salah di sekitar wilayah Samaria, terbukti dari inskripsi Kuntilet Ajrud dan Khirbet el-Qom, demikian juga istilah Allah disalahgunakan di sekitar Mekkah sebelum zaman Islam. Tetapi istilah Allah dipakai sebagai sebutan bagi Pencipta langit dan bumi oleh orang-orang Kristen Arab di wilayah Syria. Hal ini dibuktikan dari sejumlah inskripsi Arab pra-Islam yang semuanya ternyata berasal dari lingkungan Kristen.

Salah satu inskripsi kuno yang ditemukan pada tahun 1881 di kota Zabad, sebelah tenggara kota Allepo (Arab: Halab), sebuah kota di Syria sekarang, meneguhkan dalil tersebut. Inskripsi Zabad ini telah dibuktikan tanggalnya berasal dari zaman sebelum Islam, tepatnya tahun 512. Menariknya, inskripsi ini diawali dengan perkataan Bismi-al-lah, “Dengan Nama al-lah” (bentuk singkatnya: Bismillah, “Dengan Nama Allah”), dan kemudian diusul dengan nama-nama orang Kristen Syria. Bunyi lengkap inskripsi Arab Kristen ini dapat direkonstruksi sebagai berikut:

“Bism’ al-lah: Serjius bar ‘Amad, Manaf wa Hani bar Mar al-Qais, Serjius bar Sa’d wa Sitr wa Sahuraih”

terjemahannya :

– Dengan Nama Allah: Sergius putra Amad, Manaf dan Hani putra Mar al-Qais, Sergius putra Sa’ad, Sitr dan Shauraih. (8)

Menurut Yasin Hamid al-Safadi, dalam The Islamic Calligraphy, inskripsi pra-Islam lainya yang ditemukan di Ummul Jimal dari pertengahan abad ke-6 Masehi, membuktikan bahwa berbeda dengan yang terjadi di Arab selatan, di sekitar Syria nama ‘Allah’ disembah secara benar. Inskripsi Ummul Jimmal diawali dengan kata-kata Allah ghafran (Allah mengampuni). (9)

Bahkan menurut Spencer Trimingham, dalam bukunya Christianity among the Arabs in the pre-Islamic Times, membuktikan bahwa pada tahun yang sama dengan diadakannya Majma’ (Konsili) Efesus (431), di wilayah suku Arab Hartis (Yunani: Aretas ) dipimpin seorang uskup yang bernama ‘Abd Allah (Hamba Allah). (10)

Dari bukti-bukti arkeologis ini, jelas bahwa sebutan Allah sudah dipakai di lingkungan Kristen sebelum zaman Islam yang dimaknai sebagai sebutan bagi Tuhan Yang Mahaesa, Pencipta langit dan bumi.

Jika anda menolak kata ALLAH telah dipakai Yahudi dan bahkan Nasrani kuno, , maka saya persilahkan mendengarkan bagaimana bahasa Aram, bahasa Yesus sehari hari menyebutkan kata Tuhannya dengan sebutan ALLAH di http://www.learnassyrian.com/aramaic/church/church.html

PENGGUNAAN BAHASA IBRANI, YUNANI DAN ARAMI PADA ZAMAN NABIULLAH IESHUA HAMASIHA

Cukup mengherankan bahwa “para penentang Allah” itu selalu menggunakan Ha B’rit ha-Hadasah (Perjanjian Baru bahasa Ibrani) dan memperlakukannya seolah-olah itulah teks bahasa aslinya. Dalam Perjanjian Baru berbahasa Ibrani ini tentu saja kita akan menjumpai nama Yahwe. Tetapi Perjanjian Baru berbahasa Ibrani itu adalah hasil terjemahan dari bahasa Yunani. Penerjemahan dilakukan oleh United Bible Society in Israel, baru pada tahun 1970-an.

Perjanjian Baru aslinya ditulis dalam bahasa Yunani Koine dan para rasul Yesus tidak mempertahankan nama diri Yahwe. Saya setuju bahwa ALMASIH ketika masuk ke sinagoge, beliau mengutip teks-teks Perjanjian Lama dalam bahasa Ibrani (Lukas 4:18-19). Namun, kita juga harus paham bahwa beliau juga telah bercakap-cakap dalam bahasa Arami dengan murid-murid-Nya sebagai “bahasa ibunda” masyarakat Yahudi pada zaman intu.

Penulisan Perjanjian Baru dalam bahasa Yunani karena bahasa ini menjadi bahasa yang paling luas digunakan di seluruh wilayah kekaisaran Romawi pada zaman itu. Meskipun demikian, Perjanjian Baru Yunani itu tidak dapat dipahami tanpa melihat latar belakang budaya Arami. (11) Oleh karena kitab ini masih memelihara beberapa ungkapan Arami – yang waktu itu juga biasa disebut Ibrani – sebab dianggap sebagai salah satu dialek tutur saja bagi masyrakat Yahudi di Galilea. Beberapa contoh kata Arami yang dipelihara itu, antara lain: Talita Kum (Mark 5 : 41), Gabbata (Yohanes 19 : 13), Maranatha (1 Korintus 16 : 23).

Salah satu bukti bahwa manusia Ibrani membaca Targum berbahasa Arami, di mana kata Alaha (yang cognate dengan bentuk Ibrani: Eloah, dan Arab: Allah) adalah ungkapan dalam Markus 15:33, Elohi, Elohi, l’mah sh’vaktani. Sebab dalam teks Mazmur 22:2 bahasa Ibraninya: Eli, Eli lamah ‘azvatani. Selanjutnya, apabila bahasa asli Perjanjian Baru ditulis dalam bahasa Yunani dan para rasul tidak mempertahankan nama Yahwe, lalu apa pula dasar dan alasan mereka mati-matian mempertahankannya?

Para rasul penulis Perjanjian Baru menterjemahkan Kyrios (Tuhan) sebagai kata ganti Yahwe. Sebut satu contoh saja, misalnya Haddebarim/ Ulangan 6 : 4 dalam bahasa asli (Ibrani):

“Syema Ysrael, Adonai Elohenu, Adonay Ehad”.
-Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!

(Bandingkan dengan Surat Dalam ALQUR’AN ALIKHLAS 1 Qul Huwallahu AHAD…Katakanlah Allah itu AHAD..SATU)

Kutipan ayat ini ditemukan dalam Markus 12 : 29, di mana nama Yahwe diterjemahkan sebagai Kyrios yakni berarti Tuhan, mengikut terjemahan Yunani Septuaginta:

“Akoue, Israel, Kurios ho theos hemin, kurios eis esti”
– Dengarlah wahai Israel, Kurios (Tuhan) itu Theos/Allah kita, Kurios/Tuhan itu Esa.

Jadi, sekali lagi Markus sang penulis Injil pun tidak mempertahankan nama Yahwe. Lalu, apakah mereka berani berkata bahwa seluruh penulis Perjanjian Baru itu adalah salah?

Dalam bahasa Ibrani istilah “Nama” juga tidak bisa dipahami secara harfiah seperti nama-nama: Suharto, Suradi, Marsudi, Wan, Ngah dan sebagainya. Dalam hal ini anda harus bedakan antara “nama” (yang berasal dari bahasa manusia yang dibatasi oleh konteks ruang dan waktu) dengan “Dia yang dinamakan” (Yang Absolute, tidak terbatas, tidak terhingga). “Nama” dalam teologi Yahudi lebih menunjuk kepada “Kuasa di balik Ia yang di-Nama-kan”. Karena itu, orang-orang Yahudi hanya mempertahankan tetagramaton (keempat huruf suci: y h w h), tetapi tidak membacanya dalam tradisi lisan. Kata itu sudah lazim dibaca dengan: Adonay (Tuhanku) atau Ha-Shem (“the Name”, Sang Nama).

Silakan mereka memeriksa tradisi Yahudi ini, misalnya literatur Yahudi: Humasah Hunasy Torah ‘im Targum Onqelos, (12) berbahasa Ibrani dan Arami yang lazim dipakai pemeluk Yahudi hingga zaman sekarang ini.

Kesimpulan, apabila anda menolak Islam hanya beralasan perkara Nama Tuhan dalam ISLAM adalah “Allah” dan bukan YHWH, berarti anda belum memahami latar belakang agama Nasrani anda yang notebene mempunyai riwayat pemakaian nama ”ALLAH” dalam Perjanjian Lama dan Baru bahasa IBRANI. Penolakan ini bukan sekadar dari penolakan anda terhadap latar belakan agama anda yang jelas-jelas berbau ”TIMUR TENGAH” bahkan lebih dari itu, anda menolak Tuhan yang disembah Abraham/Ibrahim, Moshe/Musa dan Eshua Hamasiha/Isa alMasih. Yang lebih penting lagi, kebenaran sangat memancar terang, tidak ada gunanya menolak kebenaran dengan membabi buta ketika kebenaran itu datang dengan bukti-bukti. “Tetapi mereka menghujat segala sesuatu yang tidak mereka ketahui,” demikian Yudas 1:10, dan lanjutan ayat ini saya tidak tega untuk menuliskannya di sini.

Nota-nota dan Referensi
1. Majalah DR, “Ketika Allah diperdebatkan”, 9-14 Ogos 1999.
2. Andrew D. Clarcke dan Bruce W.Winters (ed.), Satu Allah satu Tuhan: Tinjauan Alkitab tentang Pluralisme Agama (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1995), hlm.50
3. Buthros ‘Abd al-Malik (ed.), Qamus al-Kitab al-Muqaddas (Beirut: Jami’ al-Kana’is fii al-Syarif al-Adniy, 1981), hlm.107
4. Al-Qamas Isodorus al-Baramus, Al-Ajabiyat: shalawat As-Sa’at wa Ruh al-Tashra’at (Kairo: Maktabah Mar Jurjis al-Syaikulaniy Syabra, 1996), hlm. 79.
5. “Risalat Bulus ar-Rasul ila Ahl Kurinthus al-Awwal 8 : 4-6”, dalam al-Kitab al-Muqaddas (Beirut: Dar al-Kitab al-Muqaddas fii al-Syariq al-Ausath, 1992).
6. Rev. C.I. Schofield (ed.), Holy Bible, Schofield Reference (London: Oxford University Press, 1945), hlm.3
7. Kita lihat bahwa Allah itu Al-nya merupakan hamzah washl. Kerana itu menjadi wallahi, billahi dan sebagainya. Itu berarti kata Allah bukan merupakan akar kata yang asli. Sebab akar kata yang asli pasti menggunakan hamzah qath’. Lihat: Nurcholish Madjid, Dialog Keterbukaan: Artikulasi Nilai Islam dalam Wacana Sosial Politik Kontemporer (Jakarta: Paramadina, 1998), hlm.262.
8. Bacaan Bism al-lah (Dengan Nama Allah) berasal dari Yasin Hamid al-Safadi, Kaligrafi Islam. Alih Bahasa: Abdul Hadi WM (Jakarta: PT. Panca Simpati, 1986), hlm. 6. Sedangkan M.A. Kugener, Note sur l’inscription triligue de Zebed (1907) seperti dikutip Spencer Trimingham Christianity Among the Arabs in pre Islamic Times (London-Beirut: Longman-Librairie du Liban, 1979), hlm. 226, membacanya “Teym al-Ilah”.
9. Jadi, sebagai nama diri yang diusul oleh nama-nama lainnya, bukan sebagai bunyi sebuah doa. Tetapi apa pun bunyi yang paling tepat dari awal inskripsi itu, yang jelas kata al-llah, Allah sudah dipakai dalam makna Tauhid Kristen, dan bukan dalam makna dewa berhala yaitu pagan.
10. Yasin Hamid al-Safadi, Loc.Cit
11. Spencer Trimingham, Op. Cit. Hlm. 74
12. Matthew Black, An Aramaic Approach to the Gospels and Acts (Oxford: At the Calrendon Press, 1967).
13. Rabbi Nosson Scherman-Rabbi Meir Zlotowitz (ed.), Humasah Humasy Torah ‘im Targum Onqelos (Brooklyn: Mesorah Publications, Ltd. 1993), hlm.xxvi. Selanjutnya, mengenai Nama (dan nama-nama) Allah, cf. “Parashas Shemos”, hlm.304-305.

38 Komentar

  1. salam jihad!

    • Ati2 ame Densus 88 bro…

  2. Lengkap,akurat,tajam,dn terpercya,trus semangat kobarkan kebeneran yg hakiki maz ibrahim

  3. Teruskan dakwah mu, dan semoga Allah melindungi mu dari orang orang musrik. Amin

  4. Sampai hari ini masih di akui bahwa YHWH atau Yahwe adalah nama diri dari Allah baik itu oleh Nasrani maupun oleh orang-orang Yahudi.

    Berikut kupasan dari Wikidepia bahasa indonesia,
    Tetragrammaton (Bahasa Yunani: τετραγράμματον kata dengan empat huruf) nama dalam bahasa Ibrani untuk Tuhan, yang dieja (dalam aksara Ibrani); י (yod) ה (heh) ו (vav) ה (heh) or יהוה (YHWH), tetragramaton adalah nama pribadi dari Tuhan orang Israel.

    Dari semua nama Tuhan di Perjanjian Lama, Tetragrammaton muncul paling sering, sebanyak 6.823 kali menurut Jewish Encyclopedia, namun menurut Biblica Hebraica dan Biblica Hebraica Stuttgartensia, teks asli dari Tulisan Ibrani yang ditulis dalam bahasa Ibrani dan bahasa Aram, berisi tulisan Tetragrammaton sebanyak 6.828 kali. Banyaknya penulisan Tetragramaton di dalam tulisan tulisan tersebut mengindikasikan rujukan yang lebih pribadi terhadap jatidiri Sang Penguasa. (Berlawanan dengan gelar yang tidak pribadi seperti “Tuhan” atau “Bapa”). Banyak pengkaji Alkitab melihat ini sebagai bukti bahwa penulis Alkitab (dan orang orang Ibrani dan Israel kuno) melihat nama yang direpresentasikan dengan Tetragrammaton sangat penting dan sering digunakan dalam perkataan dan doa-doa sehari-hari. Dan untuk yang percaya bahwa Alkitab diinspirasikan oleh Tuhan, hal ini menunjukkan bagaimana perasaan-Nya terhadap nama pribadi-Nya

    Dalam agama Yahudi, Tetragrammaton adalah nama Tuhan yang tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata, dan tidak boleh disebut atau diucapkan pada pembacaan tulisan suci dan doa, sehingga di ganti dengan Adonai (“Tuanku”). Bentuk tertulis lain seperti ד׳ atau ה׳ dibaca Hashem (Sang Nama), dan digunakan karena alasan yang sama.

    [sunting] Yehova
    Tetragrammaton juga disebut pula dengan nama Yehova, Yehovah, Jehova, atau Jehovah, diambil dari bahasa Ibrani: (יהוה). Istilah-istilah tersebut adalah ejaan alternatif untuk Yahweh, bentuk tetragrammaton YHWH yang dipakai dalam terjemahan Alkitab versi Alkitab LAI Terjemahan Baru yang umum dipakai oleh kalangan Kristen di Indonesia.

    Berhubung bahasa Ibrani ditulis dengan huruf ‘gundul’, maka “Yehova” adalah sebuah vokalisasi tentatif saja.

    Yehova jika dialihaksarakan dalam abjad Latin menjadi YHWH sehingga tidak ada yang tahu secara pasti bagaimana pengucapan yang sebenarnya.

    Kata Yehova diserap ke dalam bahasa Jawa menjadi “Yehuwah” yang tertulis pada Alkitab terjemahan bahasa Jawa. Sedangkan pada Alkitab terjemahan bahasa Indonesia tertulis “ALLAH” (dalam huruf kapital semua) atau “TUHAN”.

    Dan saya lihat nama diri Allah ini tidak terdapat dalam kitab suci Muslim.

    • Saudara Hendarto tercinta : Menurut pengetahuan saya , dalam kasus nama “Allah” ada banyak paham kelompok Kristen2.

      Ada yang menolak kata “Allah” dengan asumsi Allah cuma identik dengan Islam atau lebih lanjut ada yang mengaitkan dengan penyembahan Arab jahiliah , seperti yang ditulis Morey
      Ada yang menerima tetapi asumsinya Allah bukan nama diri tetapi gambaran kasarnya sekedar sinonim dari Tuhan atau GOD, seperti model2 Budi Asali
      Ada yang menerima dan menganggap bahwa selain sebagai GOD , Allah itu memang juga dipakai nama diri, seprti yang ditulis di Yabina.org

      Dalam masing2 agama ada penerimaan dan juga penolakan apakah menyembah Allah yang sama atau tidak. Lha ini bisa dilihat dalam kasus perdebatan nama Allah di Malaysia .

      Saya rasa kita perlu melihat semua sisi lebih komprehensip.

      • bagi saya, YHWH adalah nama pribadi dari Sang Pencipta, nama itu tidak bisa di ganti.
        dan nama itu langsung di berikan oleh Yehuwa sendiri.
        Bacalah komentar saya yang kedua dalam blog ini, dan tanyakan kepada saya jika kurang jelas.
        yg jelas יהוה (YHWH), adalah nama pribadi Allah Israel, Allah kita.
        Saya akan terus berjalan demi nama Yehuwa.
        יהוה (YHWH) adalah nama yg tidak dapat diganti dgn Tuhan, Allah, God, Lord atau sebutan2 yang lain.
        Kalau saudara punya pendapat sendiri silahkan. Banyak allah2 di dunia ini, bagi saya, Allah
        saya adalah Yehuwa ( יהוה (YHWH) ).
        Itulah Allah Adam, Allah Ibrahim, Allah Ishak, Allah Yakub, Allah Yesus dan Allah segenap ciptaanNya.

  5. Saya ingin sekali diskusi yang mendalam tentang nama Allah. Rasa penasaran ini keluar dari dalam lubuk hati saya, agama Yahudi dan Nasrani menggunakan nama Allah ini (YHWH) tetapi kenapa nama itu tidak terdapat dalam kitab suci Muslim.
    Saya sekarang sedang mempelajari Nama itu dan ini penting bagi saya sendiri, saya ingin kejelasan lebih lanjut tentang YHWH, karena itulah Allah yang saya sembah sekarang.
    Saya akan menuangkan apa yang pernah saya pelajari dalam forum ini dan mohon pendapat saudara akan hal ini.
    Mungkin dalam beberapa hari ke depan saya akan saya akan menjelaskan apa yang sudah saya pelajari.
    Sebelumnya saya ucapkan terimaksih karena saya sudah di terima dengan hangat di forum ini.

    Wassalam,
    Hendharto

  6. nah itu bukannya berarti harusnya muslim yang mengakui ALLAH YAHWEH? kenapa yang muncul belakangan minta diakui oleh yang muncul duluan? saya bingung.

    • YHWH…Tahukah anda bagaimana orang yahudi paling Ibrani membaca YHWH?tak satupun yang berani mengejanya menjadi Yahweh..atau Yehovah..mereka ribuan tahun mengganti pengucapan YHWH menjadi Adonay…Karena itu tak ada satupun bukti membaca YHWH sebagai Yahweh..mengapa?karena TERPUTUSNYA INFORMASI PENGUCAPAN akibat diaspora Yahudi selama ribuan Tahun..maka cara paling mudah adalah dengan merunut sumbersejarah yang paling dekat. Arab…suku saudara Bani Israel.Yahudi Arab mengeja nama Tuhannya dengan kaliamt ALLAH dengan pengucapan DOBEL L..L Tebal..dan bukan dibaca ALAH..tapi…sudahlah..dengarkan sendiri bagaimana orang ISLAM MENGEJA TULISAN ALLAH..wallahu a’lam..ALLAH LEBIH TAHU

      • kenapa bukan ARAMAIC ??

        • wahai pArhobbas..semoga Allah menuntunmu ke jalan yang ditempuh Musa, Eshua dan Muhammad shollahualaihi wassalaam…

          jika Parhobbas ingin tahu bagaimana kata ALLAH dieja dalam bahasa Aram..bahasa Yerusalem dan bahasa sehari-hari Yesus..silakan di kunjungi
          http://www.learnassyrian.com/aramaic/church/church.html
          anda akan denganrkan sendiri Yesus dieja sebagai Iisa dan bagaimana Nama Tuhan di Sebut…

          Semoga keterangan kami bisa mendekatkan parhobbas kepada Islam..agama Yesus…

  7. Saudara Jalan_Ibrahim salah sekali..

    Saudara jalan menulis :
    Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!

    (Bandingkan dengan Surat Dalam ALQUR’AN ALIKHLAS 1 Qul Huwallahu AHAD…Katakanlah Allah itu AHAD..SATU)

    ………

    Terjemahan Septuaginta asli sudah ada pada jaman Yesus dan rasul2Nya, dan masih terpelihara sampai pada kita sekarang, dan patut diperhatikan bahwa nama pribadi Allah muncul di dalamnya.
    The New International Dictionary of new Testament Theology Jilid 2 halaman 512, mengatakan: “Dalam potongan yang paling tua dari naskah Septuaginta yang kini ada, tetragramaton ( YHWH ) dinyatakan dalam huruf-huruf Ibrani dalam naskah Yunani.”
    Karena itu bila Yesus dan rasul-rasulnya membaca Alkitab dalam bahasa Ibrani dan Yunani, mereka akan menemukan nama pribadi Allah yaitu YHWH.
    Bila Septuaginta memuat bentuk ibrani dari nama Allah ( YHWH ), para penulis Perjanjian Baru pasti akan memasukkan Tetragramaton (YHWH) dalam kutipan-kutipan mereka.
    Pada abad ketiga, Origen menulis, “Dan dalam naskah-naskah yang paling seksama NAMA itu ditulis dalam huruf-huruf Ibrani, namun bukan dalam huruf ibrani sekarang, tetapi yang paling kuno.”
    Di abad ke empat, Jerome menulis dalam kata pengantarnya untuk buku2 Samuel dan Raja-Raja, “Dan kami menemukan nama Allah, Tetragramaton [ יהוה ], dalam jilid-jilid bahasa Yunani bahkan sampai hari ini, yang dinyatakan dalam huruf-huruf kuno.

    DISINGKIRKANNYA NAMA ITU.
    Namun pada waktu itu, kemurtadan yang dunubuatkan oleh Yesus telah mulai, dan nama Allah, meskipun muncul dalam naskah-naskah, makin lama makin berkurang.
    Apa yang dilakukan oleh musuh-musuh Allah…!
    Dalam salinan-salinan Septuaginta yang belakangan, nama Allah dihilangkan dan kata-kata seperti “Allah” (The-os’) dan “Tuhan” (Ky’ri-os) dipakai sebagai penggantinya.
    Kita tahu terjadinya hal ini karena kita memiliki potongan-potongan Septuaginta yang lebih awal di mana nama Allah dimasukkan dan salinan-salinan yang belakangan dari bagian-bagian yang sama itu dalam Septuaginta di mana nama Allah telah disingkirkan.
    Hal yang sama terjadi dalam “Perjanjian baru”, atau Alkitab Yunani Kristen.
    Profesor George Howard dari Universitas Georgia, AS, mangatakan, “Ketika bentuk Ibrani untuknama ilahi dihapus karena istilah Yunani pengganti dalam Septuaginta lebih disukai, nama ini juga dihapus dalam Perjanjian Baru yang dikutip dari Setuaginta…Tidak lama kemudian nama ilahi lenyap dari gereja Kafir kecuali yang dinyatakan dalam istilah pengganti berupa singkatan atau yang diingat oleh para sarjana.”
    Jadi, orang Yahudi menolak untuk mengucapkan nama Allah, sedangkan gereja Kristen yang murtad berupaya bahkan menghapuskannya sama sekali dari naskah-naskah bahasa Yunani dari kedua bagian Alkitab, maupun dari terjemahan-terjamahan lain.
    ==
    Dan anda, saudara jalan, anda mengutip dari sumber Kafir yang jelas-jelas salah, tanpa menyelidiki dan anda sesuaikan degan argumentasi anda mengenai nama pribadi Allah.
    ==
    …………
    Yehuwa sendiri berfirman kepada Musa. “Yehuwa….inilah namaku selama-lamanya dan nama peringatan akan daku turun-temurun.” –Keluaran 3:15
    “Sebab dari terbitnya sampai kepada terbenamnya matahari nama-Ku besar di antara bangsa-bangsa,” — Maleakhi 1:11; Keluaran 9:16; Yehezkiel 36:23

    • Wahai hendharto…semoga DIA yang kepadaNya Yesus Ruku dan Sujud di Getsemani memasukkan HidayahNya ke dalam relung hatimu…
      Saya katakan bahwa nama YHWH tidak satu manusia ibrani yang taat..
      Yang berani mengejanya menjadi Yahweh…Yehovah..Yehuwa..dll…
      dan ini bisa dimaklumi karena mereka meyakini salah satu perintah Tuhan dalam ALKITAB YAHUDI adalah diharamkannya menyebut namaNya secara sembarangan..

      dan ini dimaknai mereka tidak boleh mereka menulis nama YHWH kecuali menggantinya dengan ADONAY…anda bisa melihat bukti bagaimana Shema Yisrael mereka dimana kalimat YHWH di ucapkan oleh kaum Yahudi sebagai ADONAY…

      Dan ini tidak akan bermasalah jika kaum ibrani menjaga bahasa percakapan mereka sehari-hari..
      Masalahnya….
      Mereka terusir dari bumi yerusalem…
      Terusir dari budaya dan kampung halaman…
      DIASPORA kedua adalah nasib mereka…
      Menjalani kehidupan sebagai orang asing di antara bangsa-bangsa..
      dan Terjadilah mereka tercabut dari Budaya YAHUDINYA..
      bahasa dan budaya mereka mengalami akulturasi dengan budaya lain…

      Bahasa IBRANI menjadi bahasa tulisan bagi mereka…
      Bahasa yang digunakan pada acara-acara pembacaan TORAH..
      Bukan bahasa sehari-hari..
      Maka wajar jika mereka tak tahu bagaimana mengucapkan HURUF YHWH kecuali mereka MENERKA2..
      Wajar jika anda dan banyak fundamentalis yudeo christianity mempertahankan pengucapan YHWH adalah YAHWEH..
      kesimpulannya…
      Ada keterputusan RANTAI PENGUCAPAN turun temurun..

      Solusi??
      Maka yang paling baik untuk mengetahui bagaimana Yahudi Kuno dan Nasrani pengikut Yesus mengucapkan kata YHWh adalah dengan merujuk BUDAYA TERDEKAT..
      Budaya dimana kaum Yahudi dan Nasrani awal banyak ditemukan selain di Bumi Syam..
      Budaya apa itu?
      ARAB..

      Sampai tahun 600 an Masehi tidak diketemukan dalam Tradisi ARAB dimana TERCATAT seorang YAHUDI atau NASRANI menyebut nama TUHAN kecuali mereka menyebutnya sebagai ALLAH…
      Tidak ada riwayat perdebatan antara YAHUDI dan NASRANI dengan NABI kami tentang NAMA TUHAN..
      Mereka selalu merujuk nama TUHAN adalah ALLAH…
      Kafir dari golongan YAHUDI dan NASRANI ARAB hanya tidak percaya bahwa NABI kami adalah RASUL ALLAH
      Tidak ada CATATAN HADITS yang menyebutkan YAHUDI menolak NABI kami karena tidak menyembah YAHWEH…
      Nama Yahweh tidak dikenal dalam sejarah YAHUDI ARAB
      Mereka hanya tidak PERCAYA beliau benar-benar utusan ALLAH…
      Mereka sama sekali tidak mendebat mempermasalahkan nama Yahweh

      Mereka…14 abad yang lalu…tidak menyebut nama TUHAN kecuali ALLAH..
      dan dengarkanlah bagaimana kami kaum muslimin melafadzkan nama ALLAH…
      Sedikit ada kemiripin dengan Pengucapan AHWH..IHWH..YHWH..

      Mengeja huruf YHWH menjadi Yahweh adalah…
      KESALAHAN manusia MODERN memahami bacaan teks KUNO
      KESALAHAN manusia MODERN memahami bahwa TEKS YHWH dibaca YAHWEH
      Seperti bangsa kita membaca DAHOELOE BERDJOANG tidak bisa anda baca dengan memakai EJAAN SEKARANG..EYD
      Huruf IBRANI adalah HURUF GUNDUL..tanpa Niqqod..Yakni tanpa Harokat..atau Tanda Baca Vokal Vowel..dan..TANPA SPASI
      Jika anda mengetik huruf SMS “bsk jgn lp ktm d rmhk” maka anda bangsa Indonesia akan membacanya “besok jangan lupa ke rumahku”
      karena anda telah sehari-hari menggunakan bahasa percakapan BAHASA INDONESIA..
      Akan tetapi apa yang terjadi dengan seorang Australia membaca huruf SMS diatas?
      Apalagi jika Australi ini hidup 100 tahun dari sekarang..
      Apalagi jika HURUF SMS itu TANPA SPASI…”bskjgnlpktmdrmhk”
      Apalagi jika di zaman lagi yang sama bangsa Indonesia mempunyai EJAAN YANG LEBIH DISEMPURNAKAN LAGI..berbeda penulisannya dari sekarang..
      Teman…Apa yang anda baca sekarang tidak bisa anda bawa gaya pengejaaannya ke zaman sekarang..

      Contoh yang agak mirip tentang beda budaya beda tulisan dan pengucapan adalah
      Seperti anda yang menamakan seorang yang bernama ARAMI ESHUA..
      dibaca ‘Iisa dalamn bahasa ARAB…(Seperti penulisan Moshe untuk pengucapan indonesia Musa)
      menjadi Nama Ibrani Yeshua..Ieshua…
      menjadi Nama Yunani Iesous…Yesus…(Penambahan akhiran -ous pada budaya Yunani,seperti Yakob menjadi Yakobus..Paul menjadi Paulus.dll)
      dan terEropakan menjadi Jesus…(Jerusalem darii Yerusakem,Ierusalayim, Jericho dari Yeriko, Jordania untuk pengucapan Yordania)
      Nama yang berbeda untuk menyebut satu orang yang sama…

      Dus….
      Kesimpulannya…
      Insya ALLAH…
      Bacalah TETRAGRAMMATON YHWH dengan pengucapan ALLAH sebagaimana NASRANI dan YAHUDI ARAB membaca susunanhuruf YHWH..
      Wallahu a’lam bish shawab..

      • Jawaban yang bagus…Sip Markusip.

      • Bacalah tetragramaton YHWH dengan YHWH dan jangan di ganti dengan pengucapan lain.
        Bertobatlah, Kerajaan Sorga sudah dekat.
        Saya sedang membuat blog di situs wordpress ini, untuk menjawab dakwah anda.
        karena jawaban yang saya beri banyak anda koreksi.
        Mulai dari nama Allah, poligami, yesus berdoa, kerajaan yg di nubuatkan daniel. dan lain2.

        • Hendra…semoga Dia Yang Menciptakanmu dari saripati yang hina memberimu Petunjuk Hidayah Islam..Islam agama Nabiullah Yesus…Eshua ha Masiha…Isa AlMAsih…

          Adapun pengucapan YHWH menjadi YAHWEH,YEHOVAH,YEHUWAH, YAHUWA… adalah kesalahpahaman manusia modern dalam mengeja susunan 4 huruf yang disusun manusio kuno…
          Anda membutuhkan BUKTI bahwa MUSA dan para MANUSIA KUDUS juga menyebut YHWH sebagai YAHWEH dalam LIDAH INDONESIA …
          BUKTI yang bisa saya berikan kepada anda adalah BUKTI LISAN DAN TULISAN RIWAYAT HADITS, bahwa YAHUDI DAN NASRANI ABAD ke 7 tidak menyebut-nyebut nama YAHUWA..YIHWA…dll…
          TIDAK DIKKETEMUKAN dalam riwayat HADITS NABI yang DIHAPALKAN SECARA LISAN oleh PARA PENGHAFAL HADITS yang menyebutkan bantahan YAHUDI KUNO atau NASRANI KUNO terhadap NAbi kami tentang penyebutan NAMA YAHWE…
          Kesimpulan…
          Anda membaca EJAAN ABAD PERTAMA M atau SM dengan EJAAN TAHUN 2010…
          Bacalah YHWH dengan TRADISI HAFALAN LISAN para PENGHAFAL TEKS2 HADITS..

          Mereka tidak mengenal YHWH,baik muslimnya maupun yahudi nasraninya…
          Mereka lebih dekat dengan zaman ALKITAB daripada ANDA..

  8. Menarik..menarik…Tetapi ada pertanyaan gini : Di Malaysia kata Allah dilarang dipakai oleh pemeluk Nasrani, padahal kan Islam, Kristen, yahudi menyembah Tuhan yang sama. Lha kata Allah di sini tentu juga tidak diucapkan/ditulis dalam konteks menghina. Karena di Indonesia dan Malaysia kata “Allah” dipakai sebagai istilah untuk Tuhan atau nama Tuhan. Lalu bagaimana seharusnya ini disikapi ?

    • Adapun Malaysia..Adalah pemimpin Malaysia yang mengetahui manfaat dan mudharat pelarangan itu..Kami tidak berkepentiangan dalam urusan politik yang ada pada negara saudara msulim kita…mereka lebih tahu mengapa Kata ALLAH harus dilarang dalam ALKITAB mereka..

      Adapun dalam konteks dakwah kepada Kaum Nasrani..tidak layak menolak ISLAM dengan bertahan dengan Nama TUHAN dalam ALKITAB YAHUDi bernama YHWH..sementara nama YHWH sendiri tidak diketahui bagaimana LAFADZ PENGUCAPAN…HOW TO PRONOUNCE…Tidak diketahui bagaimana membaca HURUF YHWH..Apakah dibaca YAHWEH?YEHOVAH?YAHUWA?ataukah IHWH…ataukah seperti orang KRISTEN ARAB MEMBACANYA SEBAGAI..ALLAH…

  9. @ hendharto,
    Anda harus terima hakikat bahwa sebutan nama YHWH udah hilang ditelan zaman. Yahweh bukan sebutan yg tepat. Itu hanya upaya, mengerti? Tidak perlu dipermasalahkan karena Yesus sendiri tidak mempertahankan nama itu, juga para rasul. Ini wajar karena Yesus dan para rasul tau bahwa milik Allah lah semua nama2 yg indah.

    @ jalanibrahim,
    Anda salah, pengetahuan Al-Kitab kamu sangat minim, maap, ini hakikatnya…


    Jawab:
    “wahai cosmic boy..semoga Dia Yang Bersujud KepadaNYA Yesus di Getsemani memberimu HIDAYAH ISLAM..
    Memang pengetahuan ALKITAB saya sangat minim…Dan saya percaya pengetahuan ALKITAB anda sangat banyak dan mendalam..Hanya saja saya mengetahui bahwa pengikut para Nabi tidak diperbolehkan menyombongkan diri di muka bumi…..”

    Semoga kalian mengerti, kurangkan kebiasaan mendengar dongeng dan masa lowong itu, banyaklah membawa buku2 ilmiah bukan bikin cerpen.

    Jawab:
    Subhanallah..Maha Suci ALLAH yang telah mengabarkan semua ucapan manusia kafir 15 abad lampau terhadap dakwah para nabi mereka..Ucapan yang sama anda ucapkan di hari ini…

    [68:15] Apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat keterangan Kami, dia berkata: (Ini ialah) cerita-cerita dongeng orang-orang dahulu kala.

  10. […] Nama ALLAH dalam ALKITAB […]

  11. dari dulu islam selalu suka membanding-bandingkan …. seakan-akan berupaya menjatuhkan agama kristen … apalagi sangat tidak suka dengan Yesus .. jelas-jelas di Al-quran Yesus adalah nabi yang disayang . sebenarnya bukan salah agama Islam .. tapi salah orang-orang seperti anda yang memakai pengertian manusia yang tidak mungkin benar 100%. salam damai .

    • Anda mungkin salah paham dengan Islam, tidak…Islam justru memuliakan Yesus…Hanya saja kaum Muslimin memuliakan beliau sebatas yang beliau harapkan..Yakni sebagai Nabi dan tidak lebih dari itu…

      Matius 10:41 Barangsiapa menyambut seorang nabi sebagai nabi, ia akan menerima upah nabi,

      Matius 10:40 Barangsiapa menyambut aku, ia menyambut Dia yang mengutus aku.

      • Maaf bro, mohon pengutipan jangan dipenggal-penggal seperti itu, tulis yang lengkap!
        Kalau saudara Muslimin memuliakan Yesus sebatas yang Dia harapkan, sebaiknya anda berkaca pada ayat di bawah ini:

        Yoh 14;6;
        Kata Yesus kepadanya; Akulah jalan dan kebenaran dan hidup.
        Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.

        Yoh 14.7;
        Sekiranya kamu mengenal Aku,pasti kamu juga mengenal BapaKu. Sekarang ini kamu mengenal DIa dan kamu melihat Dia.

        • Jangan khawatir, semua Nabi mengajarkan jalan kebenaran dan kehidupan, tidak ada yang bisa mendatangi sang Pencipta kecuali telah diajarkan caranya oleh para Nabi…

          • Memang benar tapi satupun tidak ada nabi yang berani mengatakan “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup” dan juga “Aku dan Bapa adalah satu”. Tidak ada satupun hanya Tuhan Yesus Kristus

  12. […] Nama ALLAH dalam ALKITAB […]

  13. Selamat atas perjuangan FFi untuk membela iman kristen

  14. aku jadi bingung, sesembahan Islam menciptakan langit, bumi dan seisinya demikian juga sesembahan Kristen, menciptakan langit dan bumi, juga menurut islam sesembahan tersebut juga merupakan sesembahan Ibrahim, Iskak, Yacob dan ismael, demikian juga di Kristen menyebut demikian, sesembahan tersebut Allah Ibrahim, Yacob, Iskak, berarti menurut matematik ya sama dan sebangun, dan orang jawa menyebutNya Gusti kang murbeng dumadi.

    • Ini jawabannya dari atas langit

      AzZumar 38Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka: “Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?”, niscaya mereka menjawab: “Allah”. Katakanlah: “Maka terangkanlah kepadaku tentang apa yang kamu seru selain Allah, jika Allah hendak mendatangkan kemudaratan kepadaku, apakah berhala-berhalamu itu dapat menghilangkan kemudaratan itu, atau jika Allah hendak memberi rahmat kepadaku, apakah mereka dapat menahan rahmat-Nya?. Katakanlah: “Cukuplah Allah bagiku”. Kepada-Nya lah bertawakal orang-orang yang berserah diri.”

  15. Sebaiknya anda banyak belajar bahasa ibrani dulu pak ibrahim..
    Saya juga tak setuju namaNYA di lafalkan jadi YAHWEH,tapi saya lebih ngga setuju lagi
    YHVH dilafalkan allah karena cuma menyamakan cara pelafalan yg jelas2 ngga jelas sama sekali datengnya darimana…
    Thx

    • Kalau begitu anda tidak tahu bahwa YAHUDI MIZRAHIM dan KRISTEN ORTHODOX SYRIA pun menyebutnya sebagai ALLAH …

      Kok kiblatnya orang EROPA

  16. jadi berani bener donk org2 yahudi itu,semenjak dari pembuangan babel aja ngga diperbolehkan
    memanggil namanya jadi…anda bisa tebak donk..
    Ibrni menggantinya dgn adonai,yahudi arab2 Menggantinya jadi=???
    So…..

    • Lah tanyakan sendiri ke orang Yahudi nya n orang orthodox syria…

      Benahi dulu masalah teologi di tempat anda…

  17. salam kenal,,boleh tukeran link ya,,kalau boleh kita tukeran link

  18. maafkan sebelumya, aku yang bodoh ini turut nimbrung pembicaraan yang seru dari kalian berdua.
    sebelumnya saran saya belajarlah dahulu tentang studi teks, penyuntingan teks dan naskah kuno, latar belakang sejarah termasuk potret kehidupan masyarakat pada saat naskah itu ada. tujuannya adalah untuk “mendekati” sedekat mungkin makna ataupun juga istilah yang ada pada teks yang saudara baca. kurangi ketegangan otot leher dan emosi, bukankan tujuan kita adalah mendapatkan kebenaran.
    saudara jalan_ibrahim menyatakan jangan keluar dari konteks tetapi anda sendiri keluar dari konteks dengan mencomot naskah kiri-kanan.
    bagi orang yang menganut polytheis ( ber-tuhan banyak ) adalah logis sekali untuk mengadopsi tuhan lain ( yang dirasa punya kuasa tertentu ) untuk kemudian dijadikan sesembahannya, disandingkan dengan tuhannya yang lain. inilah jawaban dari inskripsi yang saudara sadur pada alinea dua. demikian juga yang terjadi di arab pada masa “kegelapan”, mendengar tuhan lain yang bernama “Allah” yang mempunyai kekuatan tertentu. maka diadopsilah “Allah” itu menjadi tuhannya dan disembah. apakah dengan demikian nama YHWH bagi saudara hendharto dan nama Allah bagi saudara jalan_ibrahim menjadi buruk dimata saudara?
    saudara jalan_ibrahim benar bahwa nama YHWH dilarang untuk disebutkan secara “sembarangan” tetapi bukan berarti nama YHWH tidak pernah muncul ( tertulis ) di Alkitab, bukan? hal inilah yang menyebabkan orang yahudi menggunakan kata ganti Adonai. ( sebagai kepatuhan untuk tidak menyebutkan YHWH melainkan Adonai=>Tuhan ) jadi sebelum dalam pembuangan pun, orang yahudi sudah melakukannya, terus “masalah” Teologi mana yang harus dibenahi dan mengapa pula harus bertanya pada orang siria orthodok?
    saudara jalan_ibrahim, cobalah anda memotret kenyataan yang ada. Anda kok berani bilang orang islam memuliakan yesus! kalau alquran memuliakan yesus adalah benar, nama yesus disebutkan jauh lebih banyak dari seluruh nama nabi di alquran dan disebut pula sebagai almasih. sedangkan kabanyakan orang islam di indonesia ( sebatas yang saya ketahui-baik berupa literatur maupun kotbah di masjid- ) tidaklah demikian!!!
    semoga tulisan ini tidak menimbulkan kesitegangan baru dan “sedikit” berguna untuk menambal apa yang disebut “missing link”, lain waktu saya akan sambung kembali. semoga Roh Kudus sendiri yang memberikan pencerahan. Amin.

  19. Isinya saja tidak sama di Alkitab… belajar dulu, dan mengerti pake Iman

  20. Tuhan secara explisit menunjukkan eksistensinya kepada para nabi israel dengan menyebutkan nama yaitu YHWH (Yah weh).

    Akulah elohim, itulah namaku.

    ini tentang Sarah VS Hajar, isteri isteri Ibrahim
    Tentang :
    Yerusaleem VS Mekah
    Haikal sulaiman VS Ka’bah
    Yah weh VS Allah
    Israel VS Arab
    Asli VS Palsu

    Bahwa akhir jaman adalah perang melawan anti kristus dan nabi palsu yang memerangi umat yahudi.

    Yaa itu tu islam
    Anti kristus itu islam
    Nabi palsu itu ya muhammad itu

    Kita lihat ajaran islam, bagaimana dia sangat anti kepada nasrani dan israel. sangat benci sekali bahkan mereka menyebut dengan istilah kafir yang halal darah dan hartanya. sebegitu benci bangsa arab kepada yerusaleem karena muhammad tidak mampu membuktikan kenabiannya di hadapan para ulama nasrani dan yahudi di yerusaleem pada saat muhammad ke yerusaleem dan menentukan bahwa kiblat sholat ada di yerusaleem bukan kabah.

    Mereka ini membedakan antara israel dan yahudi saja gak bisa, kok di bilang kitab tuhan.


Comments RSS TrackBack Identifier URI

Tinggalkan Balasan ke Truth Batalkan balasan