Amazing Ramadhan..Amazing Moslem..


Sebuah kaum yang manakjubkan…

Mau berlapar disiang hari dan berhaus hanya karenaNya..

Merunduk sujud menangis di hadapanNya meminta ampunanNya di tepian malamnya..

Membaca FirmanNya di tengah malamnya..

Menyantap keberkahanNya di dingin hari memulai hari laparnya..

Bergegas ke rumahNya di dingin gelap subuh..

Bersimpuh sujud mengawali kesibukan hari-harinya..

Menakjubkan…!!

Menakjubkan sekali manusia-manusia ini…

Harta yang ia kumpulkan dengan payah dan susah..

Dengan mudahnya ia berikan kepada yang lapar dan telanjang..

Setiap saat dan setiap tahun ia tidak takut kemiskinan dan kelaparan anak-anaknya sendiri..

Ia yakin apa yang ia berikan untuk yang papa akan kembali..

Hanya karena janji yang diyakininya pasti datang…

Menakjubkan!!

Menakjubkan!!

5 Komentar

  1. Puasa yang menakjubkan memang…
    Menakjubkan dan yang selalu ingin dibanggakan…
    Ingin selalu dilihat orang…
    Ya ya ya…
    Lanjutkan lah… Karena upah atas puasa sudah diterima dan dibayar tuntas saat berbuka dan bulan Ramadhan berakhir…

    • Saya bersangka baik bahwa Lestya lupa kalau Jesus Christ dan para Nabi-Nabi ALKITAB terdahulu pun berpuasa dan berdoa..

      Semoga anda mengikuti jejak beliau dan para Nabi-Nabi Kudus..

      Berpuasa

  2. Assalaamu alaikum.
    apakabar teman?
    mudah-mudahan tujuan kita tercapai

    بسم الله الر حمن الر حيم

    يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

    Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa. (QS. 2:183)

    Allah mewajibkan kepada orang-orang yang beriman menjalankan ibadah saum, agar mereka menjadi orang-orang yang bertaqwa. Yang perlu kita perhatikan disini adalah, ternyata selain menjadi orang yang beriman, kita juga harus berupanya agar diri kita ini termasuk orang-orang yang bertaqwa. Allah menjelaskan dalam surat Yunus:62-63 mengenai ke istimewaan orang yang beriman lagi bertaqwa. Allah menyatakan bahwa mereka adalah para wali Allah; tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati.

    Apa yang akan mereka peroleh?

    Allah mengabarkan kepada kita tentang mereka dalam ayat selanjutnya, bahwa bagi mereka itu berita gembira di dalam kehidupan dunia dan di akhirat. Tidak ada perobahan bagi kalimat-kalimat Allah. Yang demikian itu adalah kemenangan yang besar.

    Upaya apa yang harus kita laksanakan, agar kita termasuk orang yang beriman dan bertaqwa?

    Ada 4 ciri orang-orang yang bertaqwa yang Allah jelaskan dalam surat Ali-Imran ayat 134-136; yang harus kita perhatikan khususnya saat kita menjalani ibadah saum di bulan Ramadhan. Karena insya Allah, jika kita bisa melaksanakannya, maka tujuan saum akan kita peroleh. Yaitu agar kita menjadi orang-orang yang bertaqwa.

    1. mereka berinfak baik di waktu lapang maupun sempit.

    مَّثَلُ الَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَن يَشَاءُ ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

    Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (kurnia-Nya) lagi Maha Mengetahui. (QS. 2:261)

    الَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ثُمَّ لَا يُتْبِعُونَ مَا أَنفَقُوا مَنًّا وَلَا أَذًى ۙ لَّهُمْ أَجْرُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ

    Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Rabb mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (QS. 2:262)

    Berinfak di waktu lapang maupun di waktu sempit perlu kita perhatikan jika kita ingin menjadi orang yang bertaqwa. Dan perlu kita ingat bahwa berinfaq di bulan Ramadhan, jauh lebih baik dari pada kita berinfak di bulan yang lainnya. Karena jika seseorang beramal saleh di bulan Ramadhan, maka Allah akan memberikan ganjarannya lebih besar dari pada biasanya. itulah mengapa orang yang beriman sangat merindukan bulan Ramadhan.

    وَمَثَلُ الَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَالَهُمُ ابْتِغَاءَ مَرْضَاتِ اللَّهِ وَتَثْبِيتًا مِّنْ أَنفُسِهِمْ كَمَثَلِ جَنَّةٍ بِرَبْوَةٍ أَصَابَهَا وَابِلٌ فَآتَتْ أُكُلَهَا ضِعْفَيْنِ فَإِن لَّمْ يُصِبْهَا وَابِلٌ فَطَلٌّ ۗ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ

    Dan perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya karena mencari keridhaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis (pun memadai). Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu perbuat. (QS. 2:265)

    2. menahan amarah.

    Banyak sekali gangguan dalam hidup ini, baik perbuatan maupun ucapan yang menyakitkan kita. Ini adalah ujian bagi kita.

    Untuk menjadi orang yang bertaqwa, kita harus berusaha untuk senantiasa menahan amarah, apalagi jika kita sedang saum di bulan Ramadhan, kita harus terus berusaha menjaga diri dari hawa nafsu kita.

    رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

    Ya Rabb kami, tuangkanlah kesabaran atas diri kami, dan tolonglah kami atas orang-orang kafir.

    3. memaafkan kesalahan orang

    Memaafkan kesalahan itu sungguh terasa berat, kecuali bagi mereka yang bertaqwa. Manusia yang baik itu bukan yang tidak pernah melakukan kesalahan, tapi orang yang baik itu mereka yang segera sadar, memohon ampun atas kesalahannya seraya tidak mengulanginya. Karena itu, jika datang kepada kita orang yang menyakiti dan menganiaya diri kita, kemudian meminta maaf kepada kita di bulan Ramadhan khususnya, maka memaafkan itu lebih baik bagi kita. Sebagai upaya agar kita menjadi orang yang bertaqwa.

    4. apabila mereka mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat kepada Allah lalu memohon ampun atas dosa-dosa mereka, dan mereka tidak meneruskan perbuatannya itu, sedang mereka mengetahui.

    Demikianlah; dan Allah menjelaskan bahwa barang siapa yang bisa melaksanakan 4 hal ini, maka balasannya ialah ampunan dari Allah, dan surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya.

  3. Tapi puasa para nabi di al kitab bkn bertujuan untuk memperoleh pahala seperti xan dan puasa para nabi jg bukan ajaran apalagi diwajibkan,tante ibrahim

    • Ebenhazer, anda aneh sekali, jelasin dong buat apa para nabi dalam alkitab berpuasa…. tujuannya apa… apa cuman pamer : kuat-kuatan gak makan? Puasa itu ibadah! Setiap ibadah ada tujuannya! Ibadah dilakukan karena ada perintah! Kalo gak dilakukan namanya membantah! ……. Jelasin dong mbah! jangan setengah-setengah…! kita juga pengin tau argumen Anda.


Comments RSS TrackBack Identifier URI

Tinggalkan komentar